Rabu, 19 September 2012

PERJALANAN



Detik waktu yang bergulir
terus mengantarkanku padamu
sepi senyap aku berkubang
terlampau jauh aku di samudera

Terus menghirup udara yang sama
tanpa celah aku untuk bertanya
adakah lagi dari keseluruhan hidup
dosa yang masih terus kutumpuk?

Sudah sejauh mana ini?
Kapan aku tiba-tiba mulai berlayar?
Adakah daratan memanggil untukku pulang?
Akan hendak kembali pada siapa?

Lorong-lorong malam yang kuhidupi
terus saja menuntut untuk bertanya
sejak sajak bisa terus kumengerti
kumuntahkan segalanya dalam diam

Ombak memang berhenti menjerit
walau sesekali terdengar risau
menuntun sampan tua pemuda
dipulangkan oleh angin laut

Tetap saja ada yang menggamit dalam malam
terus mempertanyakan segala-galanya
seperti sudah terlampau tua mengembara
aku kini bukan si kecil tak tahu jalan pulang!

Perjalanananku, apakah kau sia-sia?












Tak bisa aku menumpukan pada “binatang jalang” ini
--dia yang memberiku tak sekedar kertas dan pulpen—
tersebab perjalanan panjang mencari bentuk ini
terlalu bercabang, terlalu jalang untuk kumamah
sedang aku hanya sendiri menopang zaman

Sekarang katakan sedalam-dalamnya padaku,
adakah aku berhak untuk kau nanti di dermaga sepi?
--sajak-sajak yang hendak kutitipkan padamu—
sudikah engkau menerimaku kembali begini?
--setengah perjalanan yang kuhabiskan untuk bertahan—
akankah ada waktu untuk bersitatap berhadap-hadapan?
--bercerita tentang apa saja yang membuat kita bahagia—

Ini pembuktianku,
keseluruhan dari sebaris malam yang tak kutiduri
mimpi-mimpi yang membuatku selalu terjaga
menelantarkanku pada kesimpulan begini.
Aku limbung.
Tolong aku.



120919
Rabu +- 19.30 – 20.25
Yogyakarta

*ajaraham

sumber gambar: disini